Main Article Content

Abstract

Policies for resolving religious blasphemy in Indonesia are regulated in Law Number 1/PNPS/1965 concerning the Prevention of Blasphemy of Religion and Article 156a of the Criminal Code. Sentences are often repressive and do not fulfill the value of justice. The formulation of the problem in this article is: what is the criminal law policy in the settlement of blasphemy and what kind of settlement model is chosen to handle the case. This research method is normative legal research with a statutory approach based on primary legal materials. The research results show that the imposition of punishment is the main solution. Meanwhile, the model chosen in the resolution of defamation of freedom of expression according to the concept of restorative justice uses an integrated approach that tries to implement penal and non-penal efforts simultaneously to fulfill justice for the perpetrators of defamation, including involving the role of the community through the Religious Communication Forum (FKUB). Suggestions that need to be conveyed are that criminal law policies are still being implemented, but harsh criminal sanctions are softened by using the concept of restorative justice, bearing in mind that not every case of blasphemy deserves a harsh sentence.

Keywords

blasphemy freedom of expression mediation restorative justice policy

Article Details

How to Cite
Natamiharja, R., Siswanto, H., Banjarani, D. R., & Setiawan, I. (2023). CRIMINAL LAW POLICY IN BLASPHEMY ENFORCEMENT BASED ON RESTORATIVE JUSTICE. Jurnal Bina Mulia Hukum, 8(1), 1-20. https://doi.org/10.23920/jbmh.v8i1.1178

References

  1. Book
  2. Andi Hamzah, Terminologi Hukum Pidana, Jakarta: Sinar Grafika.
  3. Arsil, Dian Rositawati, Muhammad Tanziel Aziezi, Nur Syarifah, Zainal Abidin, Penafsiran terhadap Pasal 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Penodaan Agama (Analisis Hukum dan Hak Asasi Manusia), Jakarta: Indonesian Institute the Independent Judiciary Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan (LeIP), 2018.
  4. Bambang Sutiyoso, Penyelesaian Sengketa Bisnis, Solusi Dan Antisipasi Bagi Peminat Bisnis Dalam Menghadapi Sengketa Kini dan Mendatang, Yogyakarta: Citra Media, 2006.
  5. Budiyono, “Hubungan Negara dan Agama Dalam Negara Pancasila”, Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 8 No. 3, 2014
  6. DS. Dewi dan Fatahillah A. Syukur, Mediasi Penal: Penerapan Restorative Justice di Pengadilan Anak Indonesia, Depok: Indie-Publishing, 2011.
  7. Eva Achjani Zulfa, Keadilan Restoratif, Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
  8. Eva Achjani Zulfa, Pergeseran Paradigma Pemidanaan, Bandung: Lubuk Agung, 2011.
  9. Gina Lestari, “Bhinnekha Tunggal Ika: Khasanah Multikultural Indonesia di Tengah Kehidupan SARA”, Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 28 No. 1, 2015.
  10. Ihsan Ali-Fauzi, Zainal Abidin Bagir Dyah Ayu Kartika, Irsyad Rafsadie, Menggapai Kerukunan Umat Beragama: Buku SakuFKUB, Jakarta: Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Yayasan Wakaf Paramadina, 2018.
  11. IS Heru Permana, Politik Kriminal, Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 2007.
  12. Lola Amelia, Arfianto Purbolaksono, Muhammad Reza Hermanto, Zihan Syahayani, Indonesia 2016, Jakarta: The Indonesia Institute Center for Public Policy Research, 2016.
  13. M. Hamdan, Politik Hukum Pidana, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997.
  14. Mansyur Ridwan, Mediasi Penal Terhadap Perkara KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), Jakarta: Yayasan Gema Yustisia Indonesia, 2010.
  15. Mudzakkir, Tindak Pidana Terhadap Agama Dalam Kitab Undangundang Pidana (KUHP) dan Undang-Undang Nomor 1/PNPS/1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama (Kajian Terhadap Praktek Penegakan Hukum Dan Prospek Pengaturannya Dalam Hukum Positif Indonesia), Jakarta: Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jakarta, 2010.
  16. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 1995.
  17. Owen Frazer and Mark Owen, Religion in Concflict and Peace Building Analysis Guide, USA: the Endowment of the United States Institute of Peace, 2018.
  18. Rudi Rizky (ed), Refleksi Dinamika Hukum (Rangkaian Pemikiran dalam Dekade Terakhir), Jakarta: Perum Percetakan Negara Indonesia.
  19. Setara Institute, Rezim Penodaan Agama 1965-2017: Ringkasan Eksekutif Laporan Riset Tematik Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, 27 Februari 2017.
  20. Soedarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Bandung: Alumni, 1986.
  21. Sunardi, Danny Tanuwijaya, Abdul Wahid, Republik “Kaum Tikus”; RefleksiKetidakberdayaan Hukum dan Penegakan HAM, Cet I, Jakarta: Edsa Mahkota, 2005.
  22. Uli Parulian Sihombing, Pultoni, Siti Aminah, Muhammad Khoirul Roziqin, KETIDAKADILAN DALAM BERIMAN Hasil Monitoring Kasus-Kasus Penodaan Agama dan Ujaran Kebencian atas Dasar Agama di Indonesia, Jakarta: The Indonesia Legal Resources Center (ILRC), 2012.
  23. W.A. Bonger, Pengantar Tentang Kriminologi Pembangunan, Bogor: Ghalia Indonesia, 1995.
  24. Yudha Bhakti Ardhiwisastra, Penafsiran dan Konstruksi Hukum¸ Bandung: Alumni, 2000 .
  25. Journal
  26. Astim Riyanto, “Pancasila Dasar Negara Indonesia”, Jurnal Hukum dan Pembangunan, Vol. 37 No. 3, 2007.
  27. Beby Suryani, “Pendekatan Integral Penal Policy Dan Non Penal Policy Dalam Penanggulangan Kejahatan Anak”, Doktrina: Journal of Law, Vol. 1 No. 2, 2018
  28. Beby Suryani, “Pendekatan Integral Penal Policy Dan Non Penal Policy Dalam Penanggulangan Kejahatan Anak”, Doktrina: Journal of Law, Vol. 1 No. 2, 2018.
  29. Carluna Ixhi Carmin, “Kerusuhan 10 Oktober Tahun 1996 Situbondo”, AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah, Vol. 6, No. 1, 2018.
  30. Demi Hadiantoro, Gunarto, Lathifah Hanim, “Kebijakan Formulasi Tindak Pidana Penodaan Agama Dari Perspektif Hukum Pidana Di Indonesia”, Jurnal Hukum Khaira Ummah, Vol. 12 No. 4, 2017.
  31. Inayatul Ulya, “Pendidikan Islam Multikultural Sebagai Resolusi Konflik Agama di Indonesia”, Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan, Vol. 4 No. 1, 2016.
  32. Jacob Bercovitch dan S. Ayse Kadayifci-Orellana, “Religion and Mediation: The Role of Faith-Based Actors in International Conflict Resolution”, International Negotiation, Vol.14,2009
  33. Jimly Asshiddiqie, “Penguatan Hukum Dalam Upaya Pencegahan Kekerasan Massa Yang Mengatasnamakan Agama Atau Kelompok”, Papers at the Discussion Forum of the Presidential Advisory Council of the Indonesia, 2011.
  34. Keyzha Natakharisma dan I Nengah Suantra, “Mediasi Dalam Penyelesaian Perkara Pidana di Indonesia”, Jurnal Ilmu Hukum Kertha Wicara, Universitas Udayana, Vol. 1 No. 5, 2013.
  35. Kristian & Christine Tanuwijaya, “Penyelesaian Perkara Pidana Dengan Konsep Keadilan Restoratif (Restorative Justice) Dalam Sistem Peradilan Pidana Terpadu Di Indonesia”, Jurnal Mimbar Justitia, Vol. I No. 02 Edisi Juli-Desember 2015.
  36. Kuat Puji Prayitno, “Restorative Justice Untuk Peradilan di Indonesia (Perspektif Yuridis Filosofis dalam Penegakan Hukum In Concreto)”, Jurnal Dinamika Hukum, Vol. 12 No. 3, 2012
  37. Kuat Puji Prayitno, “Pancasila Sebagai Bintang Pemandu (Leitstern) dalam Pembinaan Lembaga dan Pranata Hukum di Indonesia”, Jurnal Media Hukum, Vol. 14 No. 3, 2005
  38. Lilik Mulyadi, “Mediasi Penal Dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia: Pengkajian Asas, Norma, Teori dan Praktik”, Yustisia, Vol. 2 No.1, 2013.
  39. Lola Amelia, Arfianto Purbolaksono, Muhammad Reza Hermanto, Zihan Syahayani, Indonesia 2016, Jakarta: The Indonesia Institute Center for Public Policy Research, 2016.
  40. Manuasa Saragi, “Penal dan Non Penal Untuk Penyelesaian Sengketa Bisnis dalam Rangka Pengembangan Investasi di Indonesia (Kajian Penegakan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman jo Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa)”, E-Journal Graduate Unpar Part B: Legal Science, Vol. 1 No. 2, 2014.
  41. Mashood Omotosho, “Managing Religious Conflicts in Nigeria: The Inter-Religious Mediation Peace Strategy”, Africa Development, Vol. XXXIX No. 2, 2014.
  42. Muhammad Anang Firdaus, “Eksistensi Forum Kerukunan Umat Beragama dalam Memelihara Kerukunan Umat Beragama di Indonesia”, Kontekstualita, Vol. 29 No. 1, 2014
  43. Muhammad Dahri, “Tindak Pidana Penodaan Agama di Indonesia: Tinjauan Pengaturan Perundang-Undangan dan Konsep Hukum Islam”, AT-TAFAHUM: Journal of Islamic Law, Vol. 1 No. 2, 2017.
  44. Muhammad Nizar Kherid and Fifiana Wisnaeni, “PLURALISM JUSTICE SYSTEM DALAM PENYELESAIAN MASALAH KEBEBASAN BERAGAMA,” Masalah-Masalah Hukum 48, no. 4 (October 16, 2019)
  45. Nazar Nurdin, “Delik Penodaan Agama Islam di Indonesia”, International Journal Ihya’ ‘Ulum Al-Din, Vol. 19, No. 1, 2017.
  46. Owen Frazer and Mark Owen, Religion in Concflict and Peace Building Analysis Guide, USA: the Endowment of the United States Institute of Peace, 2018
  47. Uli Parulian Sihombing, Pultoni, Siti Aminah, Muhammad Khoirul Roziqin, KETIDAKADILAN DALAM BERIMAN Hasil Monitoring Kasus-Kasus Penodaan Agama dan Ujaran Kebencian atas Dasar Agama di Indonesia, Jakarta: The Indonesia Legal Resources Center (ILRC), 2012.
  48. Rifa Atul Murtofi’ah, “Peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam Mengelola Kerukunan Antar Umat Beragama (Studi Kasus di Desa Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung tahun 2013- 2015”, Dakwah Management Thesis, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo, 2015.
  49. Rudini Hasyim Rado, Barda Nawawi Arief, Eko Soponyono, “Kebijakan Mediasi Penal Terhadap Penyelesaian Konflik Sara di Kepulauan Kei Dalam Upaya Pembaharuan Hukum Pidana Nasional”, Jurnal Law Reform, Vol. 12 No. 2, 2016
  50. Rudi Rizky (ed), Refleksi Dinamika Hukum (Rangkaian Pemikiran dalam Dekade Terakhir), Jakarta: Perum Percetakan Negara Indonesia, 2008.
  51. Sahuri Lasmadi, “Mediasi Penal Dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia”, Jurnal Universitas Jambi, 2011.
  52. Saiful Abdullah, “Kebijakan Hukum Pidana (Penal) dan Non Hukum Pidana (Non Penal) dalam Menanggulangi Aliran Sesat”, Law Reform, Vol. 2 No. 2, 2009.
  53. Somawijaya dan Ajie Ramdan, “The Urgency of Religious-Blasphemy Case Arrangement in the Frame of Diversitytowards National Criminal Law Reform”, PADJADJARAN Journal of Law, Vol. 5 No. 3, 2018.
  54. Taufiqurrohman Abildanwa, “Mediasi Penal Sebagai Upaya Dalam Rangka Pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia Berbasis Nilai-Nilai Keseimbangan”, Jurnal Pembaharuan Hukum,Vol. 3 No. 1, 2016
  55. Yayan Muhammad Royani, “Kebijakan Kriminal Dalam Menanggulangi Delik-Delik Terhadap Kerukunan Umat Beragama dan Berkepercayaan”, Criminal Justice System Thesis, Program Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro Semarang, 2013.
  56. Yuniar Ariefianto, “Penerapan Restoratif Justice Dalam Penyelesaian Kasus Kecelakaan Lalu Lintas”, Jurnal Magister Ilmu Hukum dan Kenotariatan Universitas Brawijaya, Vol. 1 No.1, 2016.
  57. Other Resources
  58. https://icjr.or.id/about-us/, accessed on 19 May 2020.
  59. https://news.detik.com/berita/d-4501140/jejak-meliana-dihukum-ma-18-bulan-penjara-karena-kritik-volume-azan, accessed on 18 April 2020.
  60. https://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/17/05/10/opp5r4330-ini-7-rangkaian-aksi-bela-islam-sebelum-ahok-divonis-2-tahun-penjara, accessed on 18 April 2020.
  61. Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), “Ringkasan Eksekutif ICJR”, Diakses pada http://icjr.or.id/wp-content/uploads/2019/11/Ringkasan-Eksekutif-Kertas-Kerja-Rekomendasi-Arah-Pembaruan-Kebijakan-Pidana.pdf.
  62. Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) is an independent research institute founded in 2007. ICJR focuses on reforming criminal law and justice, and general law reform in Indonesia. ICJR takes the initiative by providing support in the context of building respect for the Rule of Law and at the same time building a strong human rights culture in the criminal justice system. https://icjr.or.id/about-us/
  63. Raising massive Islamic demonstrations throughout the end of 2016. https://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/17/05/10/opp5r4330-ini-7-rangkaian-aksi-bela-islam-sebelum-ahok-divonis-2-tahun-penjara
  64. The angry mob destroyed houses and monasteries. https://news.detik.com/berita/d-4501140/jejak-meliana-dihukum-ma-18-bulan-penjara-karena-kritik-volume-azan