Main Article Content
Abstract
This paper addresses the question of whether foreign vessels can infringe upon their transit through Indonesian waters without using the Indonesian Archipelagic Sea Lanes. To answer this question, the paper discusses the concept of transit rights, including innocent passage rights, transit passage rights, and archipelagic sea lanes passage rights, as well as the prohibitions and obligations of foreign vessels in exercising archipelagic sea lanes passage rights as stipulated by international and national legal provisions. This research is conducted in a normative manner, utilizing a literature review as the data collection method, and consequently employing secondary data. The analysis technique applied is content analysis. This paper concludes that despite the establishment of the Indonesian archipelagic sea lanes, it does not imply that foreign vessels must necessarily traverse these sea lanes when transiting through Indonesian waters. Foreign vessels engaged in transit have the right to peacefully navigate through Indonesian waters, provided they respect and comply with the domestic regulations of the archipelagic state and international law.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
- BUKU
- Atje Misbach Muhjidin. Status Hukum Perairan Kepulauan Indonesia dan Hak Lintas Kapal Asing, Alumni, Bandung, 1993.
- Asep Karsidi, Sobar Sutisna dan Sobar Sutisna , NKRI Dari Masa Ke Masa, Sains Press. Bogor. 2013.
- Chairul Anwar, Horizon Baru Hukum Laut Internasional Konvensi Hukum Laut 1982, Djambatan, Jakarta, 1989.
- Churchill, R. dan A Lowe. The Law of the Sea. Manchaster University Perss. 1999.
- Hasbullah F Sjawie, Negara Kepulauan Indonesia dan Hukum Laut Internasional, Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2001.
- Huala Adolf, Aspek-aspek Negara dalam Hukum Internasional, Cet.kedua, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996.
- H Zainal Asikin Amirrudin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.
- Indien Winarti, Konsep Negara Kepulauan, Perspektif Hukum Laut dan Penetapan Garis Batas Negara, Setara Press, Malang, 2016.
- Kresno Buntoro, Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) Prospek dan Kendala, Cet.1.Sekolah Staf dan Komando TNI AL. Jakarta, 2012
- _______, Nusantara dan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia). Rajawali Pers. Depok. 2017.
- Mochtar Kusumaatmadja, Masalah Lebar Laut Territorial Pada Konperensi Hukum Laut Djenewa (1958 dan 1960), PT. Penerbitan Universitas Bandung. Bandung,1962.
- _______, Hukum Laut Internasional, Bina Cipta. Bandung,1978.
- _______, Bunga Rampai Hukum Laut. Bina Cipta. Bandung,1978.
- _______, Pengantar Hukum Internasional. Bina Cipta. Bandung,1982.
- Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut, Perkembangan Batas Maritim Republik Indonesia. Edisi 2016. Disprodisi. Jakarta. 2016.
- Phipat Tangsubkul dan J. Saravanamuttu. ASEAN and the Law of the Sea, Institute of Southeast Asian Studies, Singapore, 1985.
- Jurnal
- Arif Havast Oegroseno, Archipelagic States: From Concept To Law, dalam The Imli Manual On International Maritime Law: Valome I The Law of the sea, ed. David Joseph Attard, Malgosia Fitzmaurice, Norman A Martinez Gutieerez (New York: Oxford University Press, 2014)
- J. Ashley Roach, Offshore Archipelagos Enclosed by Straight Baselines: An Excessive Claim?. Ocean Development & International Law. Volume 49, No.3. 2018.
- Etty R Agoes. Praktik Negara-Negara Atas Konsepsi Negara Kepulauan. Indonesian Jurnal Of International Law. Volume 1 Nomor 3 April 2004.
- Mochtar Kusumaatmadja, Konsepsi Hukum Negara Nusantara Pada Konferensi Hukum Laut KE-III. (Jakarta: Idayu Press, 1977)
- Peraturan
- Perserikatan Bangsa-Bangsa, Convention on The Law of The Sea, UNCLOS 1982.
- Filipina. An Act Define the Baselines of the Territorial Sea of the Philippines. Republic Act No. 3046
- Gouverneur-General Van Nederlandsch-Indië, Territoriale zee en maritime kringen-ordonnantie 1939, Staatsblad Van Nederlandsch-Indië 1939 No.442
- Undang-Undang No.4/Prp Tahun 1960. LN No. 22 Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia.
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations Convention on The Law of The Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut).
- Undang-Undang No.6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.
- Undang-Undang No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
- Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2002 tentang Hak Dan Kewajiban Kapal Asing Dalam Melaksanakan Lintas Damai Melalui Perairan Indonesia.
- Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2002 tentang Hak Dan Kewajiban Kapal Dan Pesawat Udara Asing Dalam Melaksanakan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan Melalui Alur Laut Kepulauan Yang Ditetapkan.
- Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian. LN No. 8 Tahun 2010 TLN No.5093.
- Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 129 Tahun 2020 tentang Penetapan Sistem Rute Di Selat Lombok.
- Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 130 Tahun 2020 tentang Penetapan Sistem Rute Di Selat Sunda.
- Internet
- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan. Penetapan Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Lombok dan Selat Sunda. https://hubla.dephub.go.id/storage/portal/documents/post/7653/traffic_separation_scheme_tss.pdf. Diakses pada tanggal 15 Desember 2020.
- http://www.merriam-webster.com/dictionary/note%20verbale. diakses 12 November 2018.
- International Maritime Organization. https://www.imo.org/en/About/Pages/FAQs.aspx diakses pada tanggal 18 Desember 2020.
- _______.New Traffic Separation Schemes. COLREG.2/Circ.74. Tanggal 14 Juni 2019. http://shippingregs.org/Portals/2/SecuredDoc/Circulars/COLREG.2Circ.74%20%20New%20Traffic\%20Separation %20Schemes%20(Secretariat).pdf?ver=2019-08-29-104812-023. Diakses pada tanggal 15 Desember 2020.
- _______. Routeing Measures Other Than Traffic Separation Schemes. SN.1/Circ.337. Tanggal 14 Juni 2019. http://shippingregs.org/Portals/2/SecuredDoc/Circulars/SN.1-Circ.337%20-%20Routeing20Measures%20Other%20Than%20Traffic%20Separation%20 Schemes%20(Secretariat).pdf?ver=2019-08-2 9-104827-517. Diakses pada tanggal 15 Desember 2020.
- Maritime Safety Commite. Report of the Maritime Safety Commite on Its Sixty-Ninth Session. MSC 69/22. 69th session. 29 May 1998. https://www.crs.hr/msc_reports diakses pada tanggal 12 Desember 2020.
- Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut. Traffic Separation Scheme. Indonesian Notice Marine. Nr. 533–541/ 2019, tanggal 27 September 2019. http://hdc.pushidrosal.id/e-publikasi/file/Pub-20191117100816.BPINo.40.Inggris .pdf Diakses pada tanggal 15 Desember 2020.
References
BUKU
Atje Misbach Muhjidin. Status Hukum Perairan Kepulauan Indonesia dan Hak Lintas Kapal Asing, Alumni, Bandung, 1993.
Asep Karsidi, Sobar Sutisna dan Sobar Sutisna , NKRI Dari Masa Ke Masa, Sains Press. Bogor. 2013.
Chairul Anwar, Horizon Baru Hukum Laut Internasional Konvensi Hukum Laut 1982, Djambatan, Jakarta, 1989.
Churchill, R. dan A Lowe. The Law of the Sea. Manchaster University Perss. 1999.
Hasbullah F Sjawie, Negara Kepulauan Indonesia dan Hukum Laut Internasional, Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2001.
Huala Adolf, Aspek-aspek Negara dalam Hukum Internasional, Cet.kedua, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996.
H Zainal Asikin Amirrudin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.
Indien Winarti, Konsep Negara Kepulauan, Perspektif Hukum Laut dan Penetapan Garis Batas Negara, Setara Press, Malang, 2016.
Kresno Buntoro, Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) Prospek dan Kendala, Cet.1.Sekolah Staf dan Komando TNI AL. Jakarta, 2012
_______, Nusantara dan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia). Rajawali Pers. Depok. 2017.
Mochtar Kusumaatmadja, Masalah Lebar Laut Territorial Pada Konperensi Hukum Laut Djenewa (1958 dan 1960), PT. Penerbitan Universitas Bandung. Bandung,1962.
_______, Hukum Laut Internasional, Bina Cipta. Bandung,1978.
_______, Bunga Rampai Hukum Laut. Bina Cipta. Bandung,1978.
_______, Pengantar Hukum Internasional. Bina Cipta. Bandung,1982.
Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut, Perkembangan Batas Maritim Republik Indonesia. Edisi 2016. Disprodisi. Jakarta. 2016.
Phipat Tangsubkul dan J. Saravanamuttu. ASEAN and the Law of the Sea, Institute of Southeast Asian Studies, Singapore, 1985.
Jurnal
Arif Havast Oegroseno, Archipelagic States: From Concept To Law, dalam The Imli Manual On International Maritime Law: Valome I The Law of the sea, ed. David Joseph Attard, Malgosia Fitzmaurice, Norman A Martinez Gutieerez (New York: Oxford University Press, 2014)
J. Ashley Roach, Offshore Archipelagos Enclosed by Straight Baselines: An Excessive Claim?. Ocean Development & International Law. Volume 49, No.3. 2018.
Etty R Agoes. Praktik Negara-Negara Atas Konsepsi Negara Kepulauan. Indonesian Jurnal Of International Law. Volume 1 Nomor 3 April 2004.
Mochtar Kusumaatmadja, Konsepsi Hukum Negara Nusantara Pada Konferensi Hukum Laut KE-III. (Jakarta: Idayu Press, 1977)
Peraturan
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Convention on The Law of The Sea, UNCLOS 1982.
Filipina. An Act Define the Baselines of the Territorial Sea of the Philippines. Republic Act No. 3046
Gouverneur-General Van Nederlandsch-Indië, Territoriale zee en maritime kringen-ordonnantie 1939, Staatsblad Van Nederlandsch-Indië 1939 No.442
Undang-Undang No.4/Prp Tahun 1960. LN No. 22 Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations Convention on The Law of The Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut).
Undang-Undang No.6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.
Undang-Undang No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2002 tentang Hak Dan Kewajiban Kapal Asing Dalam Melaksanakan Lintas Damai Melalui Perairan Indonesia.
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2002 tentang Hak Dan Kewajiban Kapal Dan Pesawat Udara Asing Dalam Melaksanakan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan Melalui Alur Laut Kepulauan Yang Ditetapkan.
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian. LN No. 8 Tahun 2010 TLN No.5093.
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 129 Tahun 2020 tentang Penetapan Sistem Rute Di Selat Lombok.
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 130 Tahun 2020 tentang Penetapan Sistem Rute Di Selat Sunda.
Internet
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan. Penetapan Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Lombok dan Selat Sunda. https://hubla.dephub.go.id/storage/portal/documents/post/7653/traffic_separation_scheme_tss.pdf. Diakses pada tanggal 15 Desember 2020.
http://www.merriam-webster.com/dictionary/note%20verbale. diakses 12 November 2018.
International Maritime Organization. https://www.imo.org/en/About/Pages/FAQs.aspx diakses pada tanggal 18 Desember 2020.
_______.New Traffic Separation Schemes. COLREG.2/Circ.74. Tanggal 14 Juni 2019. http://shippingregs.org/Portals/2/SecuredDoc/Circulars/COLREG.2Circ.74%20%20New%20Traffic\%20Separation %20Schemes%20(Secretariat).pdf?ver=2019-08-29-104812-023. Diakses pada tanggal 15 Desember 2020.
_______. Routeing Measures Other Than Traffic Separation Schemes. SN.1/Circ.337. Tanggal 14 Juni 2019. http://shippingregs.org/Portals/2/SecuredDoc/Circulars/SN.1-Circ.337%20-%20Routeing20Measures%20Other%20Than%20Traffic%20Separation%20 Schemes%20(Secretariat).pdf?ver=2019-08-2 9-104827-517. Diakses pada tanggal 15 Desember 2020.
Maritime Safety Commite. Report of the Maritime Safety Commite on Its Sixty-Ninth Session. MSC 69/22. 69th session. 29 May 1998. https://www.crs.hr/msc_reports diakses pada tanggal 12 Desember 2020.
Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut. Traffic Separation Scheme. Indonesian Notice Marine. Nr. 533–541/ 2019, tanggal 27 September 2019. http://hdc.pushidrosal.id/e-publikasi/file/Pub-20191117100816.BPINo.40.Inggris .pdf Diakses pada tanggal 15 Desember 2020.